Surat Mendikbud kepada Kepala Sekolah tentang K13


Download surat menteri tentang pemberhentian Kurikulum 2013 klik di sini. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan telah menerbitkan surat  edaran ke sekolah yang akan menjalankan kurikulum 2013. Melalui surat ini Mendikbud menegaskan hanya 6.326 sekolah yang akan menerapkan Kurikulum 2013. Surat nomor 179342/MPK/KR/2014 tertanggal 5 Desember 2014, hal Pelaksanaan Kurikulum 2013, ditujukan kepada Kepala sekolah di seluruh Indonesia.

Ada tiga keputusan utama Mendikbud yang dijelaskan pada surat edaran tersebut:

1. Menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah yang baru melaksanakan K13 mulai tahun pelajaran 2014/2015. Sekolah yang baru melaksanakan K13 satu semester ini supaya kembali melaksanakan KTS 2006 pada semester genap 2014/2015.

2. Tetap melaksanakan K13 bagi sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan K13 tahun pelajaran 2013/2014. Sekolah yang telah melaksnakan K13 selama tiga semester ini sebanayk 6.326 sekolah.

3. Mengembalikan tugas pengembangan Kurikulum 2013 kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Dan, pemerintah akan melakukan perbaikan mendasar  terhadap K13 sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.

Surat Mendikbud dapat diunduh melalui tautan pada awal tulisan di atas atau klik  di sini.

 

 

Profil Provinsi Jawa Timur


Lambang-Jatim

Nama Resmi : Propinsi Jawa Timur
Ibukota : Surabaya
Luas Wilayah : 157.130,15 km2, yaitu : 110.000 km2 Luas Lautan dan 47.130,15 km2 Luas Daratan.
Jumlah Penduduk : 35.148.579 jiwa, Laki-Iaki : 17.249.198 jiwa, Perempuan : 17.899.381 jiwa
Suku Bangsa : Jawa, Madura, Tengger, Osing
Agama : Islam 96,3 %, Kristen Protestan 1,6 %, Katholik 1 %, Budha 0,4 %, Hindu 0,6 %
Wilayah Administrasi : Kabupaten : 29, Kota : 9, Kecamatan : 637, Desa : 7.715 dan Kelurahan : 703.
Batas Wilayah : Propinsi Jawa Timur berada diantara Propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Bali. Bagian Utara berbatasan dengan Laut Jawa, dan Selatan berbatasan dengan Lautan Hindia. Selain daratan di Pulau Jawa, Propinsi Jawa Timur memiliki lebih dari 60 pulau,  pulau terbesar adalah Pulau Madura.
Lagu Daerah : Keraban Sape, Tanduk Majeng
Website : http://www.jatimprov.go.id
Arti Lambang Jawa Timur

Daun lambang bentuk perisai, adalah lambang keamanan dan ketentraman serta kejujuran melambangkan dasar dan keinginan hidup rakyat Jawa Timur yang merupakan daerah yang termasuk aman.

Bintang dengan warna kuning emas, adalah lambang Ke Tuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima dan bersinar lima adalah melambangkan Pancasila merupakan dasar dan falsafah Negara yang senantiasa dijunjung tinggi dan selalu menyinari jiwa rakyatnya (dalam hal ini rakyat Jawa Timur) khususnya jiwa Ke Tuhanan Yang Maha Esa.

Tugu Pahlawan, adalah lambang kepahlawanan, untuk melukiskan sifat dan semangat kepahlawanan rakyat Jawa Timur (khususnya Surabaya). Dalam mempertahankan kedaulatan dan wilayah tanah airnya.

Gunung berapi yang selalu mengepulkan asap, adalah lambang keteguhan dan kejayaan tekad Jawa Timur dengan semangat dinamis, revolusioner pantang mundur dalam menyelesaikan revolusi menuju cita-cita rakyat adil dan makmur, selain itu juga menggambarkan bahwa wilayah Jawa Timur mempunyai banyak gunung-gunung berapi.

Pintu gerbang (dari Candi) dengan warna abu-abu, adalah lambang cita-cita perjuangan serta keagungan khususnya Jawa Timur di masa silam yang masih nampak dan sebagai lambang batas perjuangan masa lampau dengan masa sekarang, yang semangatnya tetap berada di tiap-tiap patriot Indonesia yang berada di Jawa Timur.

Sawah dan ladang, yang dilukiskan pada bagian-bagian dengan warna kuning dan hijau, adalah lambang kemakmuran yaitu bahwa Jawa Timur memiliki sawah dan Iadang yang merupakan sumber dan alat untuk mencapai kemakmuran.

Padi dan kapas, adalah lambang sandang pangan, yang menjadi kebutuhan pokok rakyat sehari-hari, gambar padi berbutir 17 buah, sedangkan kapas tergambar 8 buah, melambangkan saat-­saat keramat bagi bangsa Indonesia yaitu tanggal 17 – 8 – 1945.

Sungai yang bergelombang, menunjukkan bahwa Jawa Timur mempunyai banyak sungai yang mengalir untuk mengairi sawah dan sumber kemakmuran yang lainnya di Jawa Timur.

Roda dan rantai, melukiskan situasi Jawa Timur pada masa sekarang yang sudah mulai pesat pembangunan pabrik-pabrik dan lain-lain dalam rangka pembangunan Jawa Timur di bidang industri, dan melambangkan pula tekad yang tak kunjung padam serta rasa ikatan persahabatan yang biasa ditunjukkan oleh rakyat Jawa Timur kepada pendatang dan peninjau dari manapun.

Pita berisikan tulisan Jawa Timur, menunjukkan lambang daerah Propinsi Jawa Timur.

Pita dasar dengan warna putih berisi tulisan JER BASUKI MAWA BEYA, menunjukkan motto Jawa Timur yang mengandung makna bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan.

Sumber : website depdagri | Diakses pada September 2009

Profil 33 Provinsi Negara Indonesia


Dokumen profil profinsi ini memuat data Nama Resmi, Ibu kota, Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Suku Bangsa, Agama, Wilayah Administrasi, Lagu Daerah, dan alamat Website. Juga, dilengkapi dengan lambang beserta arti lambang.
Untuk mengunduh dokumen, silakan klik nama provinsi. Pada halaman berikutnya, tulis kode yang diberikan, kemudian klik download.  Dokumen file format doc sehingga mempermudah dikelola bila diperlukan.

Untuk melihat contoh bentuk file, silakan klik kanan-klik open link in new window  di sini

Bali Maluku
Bangka Belitung Maluku Utara
Banten Nanggroe Aceh Darussalam
Bengkulu Nusa Tenggara Barat
DI Jogjakarta Nusa Tenggara Timur
DKI Jakarta Papua
Gorontalo Papua Barat
Jambi Riau
Jawa Barat Sulawesi Barat
Jawa Tengah Sulawesi Selatan
Jawa Timur Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan Sulawesi Utara
Kalimantan Tengah Sumatera Barat
Kalimantan Timur Sumatera Selatan
Kepulauan Riau Sumatera Utara
Lampung

Artikel Harkitnas 2009: Sejarah Singkat Boedi Oetomo


Sejarah Singkat Boedi Oetomo

Bangsa Indonesia, yang dijajah oleh Belanda, hidup dalam penderitaan dan kebodohan selama ratusan tahun. Bahkan tingkat kecerdasan rakyat, sangat rendah. Hal ini adalah pengaruh sistem kolonialisme yang berusaha untuk “membodohi” dan “membodohkan” bangsa jajahannya. Baca lebih lanjut

Jenenge Kembang (Jawa)


Baca lebih lanjut