• Sedang Berkunjung

  • Statistik Kunjungan

    • 27.917.114 hits
  • Negara Pengunjung

    Flag Counter
  • Arsip Tulisan

  • Kategori

  • Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

    Bergabung dengan 8.377 pelanggan lain
  • Komentar Baru

    Kak Ichsan pada Gratis, Buku Husein Mutahar da…
    Asli Arpani pada Gratis, Buku Husein Mutahar da…
    Harvest Moon: Light… pada Lirik Lengkap Indonesia Raya (…
    andri pada Download Indeks Alquran 30 Juz…
    alex sutja pada Kalender: Nama Bulan Masehi, H…
    stevenz pada Lambang Nahdlatul Ulama (NU) d…
    Bahagia dengan Menci… pada Pemakaian Tanda Tanya (?) dan…
    Dr.Prabowo Endropran… pada Syair Lagu Mars PGRI
    Dr.Prabowo Endropran… pada Syair Lagu Mars PGRI
    Matsan Saga pada Partitur Paduan Suara Himne…
    ayu cahyani pada Lagu Pramuka: Kelana Rimb…
    Kak Ichsan pada Melihat Nilai Akreditasi Sekol…
    Subandi pada Melihat Nilai Akreditasi Sekol…
    ugick adjach pada Puisi: Aku (Chairil Anwar…
    Kak Ichsan pada Tujuan dan Manfaat NISN
  • RSS Partitur Piano

  • RSS Partitur Paduan Suara

  • RSS Partitur dan Kunci Gitar

  • MP3 Pilihan

  • Pintu Khusus

  • Cek Tagihan

  • RSS Lagu Daerah

  • RSS Sayembara

Lagu Hari Pertama Masuk Sekolah


Inilah notasi dan MP3 lagu Hari Pertama Masuk Sekolah yang diterbitkan Direktorat Binkel (Bapak Sukiman) yang harus dinyanyikan untuk semua jenjang.

Lirik Hari Pertama Masuk Sekolah

Hari ini hari pertamaku,

hari pertama ke sekolah.

Senangnya hatiku diantar ayah ibu,

pergi berangkat ke sekolah.

Senangnya hatiku bertemu teman baru,

guru baru, tentulah ramah.

Ayo ke sekolah, ayo ke sekolah

Dokumen untuk Diunduh

tunas63_hari pertama masuk sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pakem Joget Bumbung Bali, Etika atau Porno?


joged-bumbung-klasik

Penampilan Joged Bumbung Suara Mekar Banjar Antap Panjer, Denpasar, di panggung terbuka Ksirarnawa Art Center Denpasar, Selasa (16/6/2015). Tarian joged dengan pakem klasik ini mampu menghibur ratusan penonton.

Penampilan Joged Bumbung Suara Mekar Banjar Antap Panjer, Denpasar, di panggung terbuka Ksirarnawa Art Center Denpasar, Selasa (16/6). Tarian joged dengan pakem klasik ini mampu menghibur ratusan penonton.Di Pulau Dewata siapa yang tidak mengenal joged bumbung? Joged ini merupakan joged fenomenal yang sangat dikenal oleh masyarakat Bali. Mengandung tiga unsur yaitu etika, logika dan estetika. Joged yang berasal dari Desa Kalopaksa, Seririt, Buleleng ini cukup fenomenal karena mengalami pergeseran makna tarian yang terkandung di dalamnya. Dari tarian sederhana menjadi tarian yang erotis dan sempat mendapat julukan sebagai joged porno.

Sejarah terciptanya joged bumbung di Buleleng diawali dengan pementasan tarian oleh sekelompok petani di Desa Lokapaksa. Diiringi seperangkat gamelan dari bambu yang dikenal dengan sebutan ting klik mereka mengisi waktu luang di tengah keletihan mengolah lahan sawah dengan menampilkan sebuah tarian sederhana. Meski digarap dengan sederhana, nyatanya tarian tersebut mampu menghibur para petani kala itu.

Beranjak dari Desa Kalopaksa kesenian ini kemudian berkembang ke beberapa desa lain di Kabupaten Buleleng dan kabupaten-kabupaten lain di provinsi Bali hingga membentuk sekaa-sekaa (kelompok) joged. Pesatnya perkembangan sekaa joged bumbung di beberapa daerah di Buleleng mengakibatkan munculnya persaingan yang sangat kompetitif antar sekaa. Hal ini memaksa mereka untuk berinovasi menciptakan kreasi baru dari joged bumbung sendiri agar sekaa mereka tetap eksis dan diminati oleh masyarakat.

Kebebasan menciptakan inovaasi baru joged bumbung ini mengakibatkan perkembangannya menjadi tidak terkontrol dan keluar dari pakemnya. Joged bumbung yang dulu memiliki makna sebagai tarian pergaulan dan merakyat, tetapi saat ini sudah dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan secara kasat mata terlihat sangat buruk. Munculah joged bumbung sebagai sesuatu yang fenomenal. Tidak lagi dipandang sebagai tarian yang sederhana, tetapi sudah berubah menjadi joged porno nan erotis.

Kemunculan joged bumbung versi kreasi baru yang dipandang sebagai sesuatu yang erotis dan porno menimbulkan keprihatinan pemerintah provinsi dan daerah. Secara bersama-sama keduanya kemudian melakukan pembinaan menyasar sekaa joged bumbung di seluruh Bali, termasuk di Buleleng. Pembinaan ini menyadarkan para seniman untuk tetap mempertahankan pakem asli kesenian joged bumbung. Pakem asli ini bagaimana tariannya tetap mengikuti etika dan sesuai norma kesopanan di masyarakat. Selain pembinaan menyangkut pakem asli, tim pembina ini juga menyarankan kepada desa pakraman untuk berpartisipasi menyarankan masyarakatnya untuk mementaskan joged bumbung sesuai pakem asli dan masih menjunjung tinggi nilai kesopanan yang berkembang di masyarakat. Bahkan tim pembina ini berencana agar desa pakraman memasukkan larangan mementaskan kesenian joged porno dalam pararem awig-awig di desa pakraman bersangkutan.

Artiekl terkait: Joget Bumbung ditetapkan UNESCO masuk warisan budaya dunia 

Sumber: Diakses pada 08/12/2015 dari http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/2015/05/28/joged-bumbung-dari-sederhana-menjadi-fenomenal/

UNESCO: 9 Tari Bali Jadi Warisan Budaya Dunia


Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Windhoek, Namibia, Selasa (2/12/2015) menetapkan tiga genre (jenis) tari tradisi di Bali yang terdiri dari sembilan tarian, sebagai warisan budaya takbenda dunia sebagai Warisan Budaya Tak Benda (UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).

  • Rejang, Sanghyang Dadari, dan Baris Upacara yang digolongkan sebagai tarian sakral;
  • Topeng Sidhakarya, Sendratari Gambuh, dan Sendratari Wayang Wong yang digolongkan sebagai tarian semi-sakral;
  • Legong Kraton, Joged Bumbung, dan Barong Ket “Kuntisraya”, yang digolongkan sebagai tarian hiburan.

Tiga genre tari tradisi di Bali tersebut menjadi elemen budaya Indonesia ketujuh yang ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia. Enam elemen yang telah terdaftar sebelumnya adalah Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), dan Noken Papua (2012).

Berikut penjelasan lebih detil mengenai kesembilan tari tersebut.

1. Rejang adalah tari upacara keagamaan yang diadakan di Pura Merajan atau sangga. Berdasarkan koreografinya, tarian ini tidak begitu terkait pada pedum karang seperti tarian lainnya. Tarian ini bersifat fleksibel, menyesuaikan situasi dan kondisi, khususnya pada upacara Pangider Buana, para penari mengitari sajen berputar putar mengikuti pradaksina.

2. Sanghyang Dedari merupakan salah satu jenis tari sanghyang.Tari sakral sanghyang adalah sebuah tari kerauhan yang ditarikan dalam kondisi kesurupan. Tari ini memiliki tujuan mistis, tidak ditampilkan di depan umum, ditarikan untuk melindungi desa dari wabah penyakit, bencana alam, dan sebagainya. Tarian ini merupakan tari tinggalan kebudayaan pra-Hindhu yang ditarikan oleh dua gadis yang masih suci. Tarian ini tidak diiringi oleh instrumen musik, melainkan iringan beberapa orang menyanyikan lagu persembahan kepada Dewa.

3. Baris Upacara adalah merupakan tari-tarian yang pada umumnya tidak memiliki lakon (lelampan) atau ceritera. Umumnya Tari Baris Upacara dipergunakan atau ditarikan untuk Dewa Yadnya. Tari Baris Upacara sebagai penunjang upacara Dewa Yadnya ini banyak jenisnya. Biasanya pada upacara ini, Tari Baris Upacara merupakan symbol widyadara, apsara sebagai pengawal Ida Betara Sesuhunan turun ke dunia pada saat piodalan (odalan) di pura bersangkutan dan berfungsi pula sebagai pemendak (penyambut) kedatangan para dewa.

4. Topeng Sidhakarya biasanya ditarikan di akhir, menyimbolkan bahwa tari sakral telah selesai, Dalam sebuah hajatan ritual keagamaan tradisi Hindu (Bali), merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan runtutan upacara sebagai pelengkap guna mendapatkan keyakinan dalam pencapaian ke arah kesempurnaan suksesnya sebuah yadnya.

5. Dramatari Gambuh
Pada umumnya fungsi gambuh adalah sebagai Tari Bebali (seremonial), yaitu sebagai pengiring upacara di pura-pura. Dramatari Gambuh sebagai tari lakon klasik tertua dalam khazanah tari Bali adalah merupakan bentuk total teater yang memiliki unsur seni, drama, music, dialog dan tembang. Dramatari gambuh masih memakai nama-nama tokoh penarinya diambil dari nama-nama kaum bangsawan kerajaan di Jawa Timur pada abad ke 12-14. Nama-nama itu diantaranya Demang Sampi Gontak, Tumenggung Macan Angelur, Rangga Toh Jiwa, Arya Kebo Angun-angun, Punta Tan Mundur, dan lain-lainya. Dramatari Gambuh adalah tari dasar hampir seluruh tari-tarian yang ada di Bali. Dramatari Gambuh sangat erat hubungannya dengan pelaksanaan upacara-upacara besar terutama tingkatan upacara “mapeselang”. Tarian Gambuh ditarikan pada waktu Ida Bhatara turun ke “paselang”.
6. Dramatari Wayang Wong adalah (seni pertunjukan) yang pelaku-pelakunya masnusia atau orang. Merupakan perwujudan dari tari lakon Bali, perpaduan antara tari, drama dan musik. Wayang Wong di Bali adalah merupakan salah satu cabang seni pertunjukan yang bersifat klasik dan merupakan satu kesatuan daripada tari, tabuh, tembang, dan drama dengan menggunakan tapel serta memakai cerita/lakon yang diambil dari lakon (wiracarita) Ramayana.

7. Legong Kraton adalah tari klasik yang melakonkan ceritera-ceritera jaman dulu seperti ceritera prabu Lasem. Tari ini biasanya ditarikan oleh tiga orang gadis dimana yang seorang berperan sebagai Condong dan kedua orang lainnya berperan Legong.

8. Joged Bumbung merupakan salah satu jenis tari Joged yang diiringi dengan gamelan bumbung bambu dan penarinya perempuan, pengibing laki-laki. Joged adalah semacam tari pergaulan muda mudi yang diiringi dengan gamelan yang terbuat dari bumbung bambu. Penari joged pada awalnya menari sendiri yang disebut ngelembar. Setelah itu penari mencari pasangannya seorang laki-laki yaitu salah seorang lelaki yang menonton yang dihampiri si penari, dan laki-laki itu kemudian diajaknya menari bersama-sama atau diajaknya ngibing. Begitulah seterusnya si penari berganti-ganti pasangan yang dipilihnya. Tari Joged ini ada persamaannya dengan tari gandrung.

9. Barong Ket
Barong merupakan perwujudan atau prabhawa Sanghyang Tri Murti. Warna topeng atau punggelan berbagai jenis barong yang berwarna bang (merah) adalah simbol Dewa Brahma, yang berwarna ireng (hitam) merupakan wujud Dewa Wisnu, sedangkan yang berwarna petak(putih) merupakan perwujudan Dewa Iswara. Sanghyang Tri Murti yang disimbolkan dengan berbagai jenis barong yang dilawangkan dari satu pintu ke pintu yang lain selama 35 hari diyakini dapat melindungi umat manusia khususnya umat Hindu dari kekuatan merusak yang disebabkan oleh Sanghyang Kala Tiga Wisesa sehingga selamat. Perwajahan Barong pada umumnya merupakan wajah manusia dengan berbagai warna berbeda sebagai simbol tertentu, sedangkan barong ket lebih menyerupai hewan.

Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4909

Partitur Paduan Suara Himne Hari Ibu


Lagu Himne Hari Ibu diciptakan oleh komponid N. Simanungkalit. Berikut notasi lagu yang siap diunduh dengan mudah. Silakan klik kanan-save as-pilih target menyimpan.

partitur himne hari ibu

Partitur Mars Hari Ibu


Lagu Mars Hari Ibu adalah ciptaan N. Simanungkalit. Berikut notasi lagu dalam paduan suara, suara sopran dan alto.

partitur mars hari ibu

 

Unduh Mars Wajib Belajar MP3


Untuk menyosialisasikan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, pemerintah meluncurkan lagu Mars Wajib Belajar. Lagu ini diciptakan R.N. Sutarmas, syair diciptakan oleh R.N. Sutarmas dan H. Winarno.

Untuk mengunduh fil lagu dalam mp3, klik tautan berikut:

Unduh Mars Wajib belajar MP3

Lirik Mars Wajib belajar, klik di sini

 

Sejarah Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren


Sejarah Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) dicikalbakali penyelenggaraan PORSENI (Pekan  Olahraga dan Seni) antar Pondok Pesantren se – Jawa di Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jaksel,1999, menimbulkan pemikiran agar dijadikan event  bertarap nasional secara reguler tiap 2 (dua) tahun.

Pospenas pertama kalinya secara resmi diselenggarakan pada tahun 2001, di Mahad Al Zaytun Indramayu, Jabar, diikuti 2.668 Olahragawan, Seniman & Official seluruh Provinsi dan dibuka oleh Mendiknas, A. Malik Fadjar.

Pospenas II tahun 2003, di selenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan, diikuti 3.253 Olahragawan, Seniman & Official dari seluruh Provinsi dan dibuka oleh Menko Kesra, M.Jusuf Kalla.

Pospenas III, tahun 2005, di selenggarakan di Medan, Sumatera Utara, diikuti 3500 Olahragawan, Seniman dan Official dari seluruh Provinsi dan dibuka oleh Menko Kesra, Alwi Shihab.

Pospenas IV, tahun 2007, diselenggarkan di Samarinda, Kalimantan Timur, diikuti oleh 3.800 Olahragawan, Seniman & Official dari 33 Provinsi dan dibuka oleh Menteri Agama,  Maftuh Basyuni.

Pospenas V, tahun 2010, diselenggarakan di Jawa Timur, semula akan dilaksanakan pada tahun 2009, namun diundur mengingat padatnya agenda nasional tahun 2009.

Sejak awal, dari penyelenggaraan POSPENAS diharapkan dapat meningkatkan citra pondok pesantern sekaligus dapat mengantisipasi ekslusifisme dan ekstrimisme pondok pesantren.

2. Dasar

  1. UU NO.20/03 Ttg. Sistem Pendidikan Nasional
  2.  UU NO.3/05 Ttg. Sistem Keolahragaan Nasional
  3.  PP NO.16/07 Ttg. Penyelenggaraan Olahraga
  4.  PP NO.17/07 Ttg. Penyelenggaraan Pekan & Kejuaraan Olahraga
  5.  PP NO.18/2007 Ttg. Pendanaan Olahraga
  6. Nota Kesepahaman  (Memorandum of Understanding – MOU) antara Menpora, Menteri Agama, Mendagri, Mendiknas & Menpar & Kesenian/Kepala Badan    Pengembangan Pariwisata No: 060/Menpora/2000;MA/178/2000; MA/178/2000;28/2000;02/VII/P/2000;SKB/02/MNPK/VII /2000, ttg Penyelenggaraan Pekan Olahraga & Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional

   Tujuan

  1. Memupuk dan meningkatkan rasa persatuan, persahabatan dan persaudaraan antar santri
  2. Meningkatkan minat olahraga dan seni bagi santri guna meningkatkan kesehatan/kesegaran  jasmani dan rohani, mengembangkan kreatifitas,membangun disiplin dan sportifitas santri
  3. Menunjang usaha pemerintah dalam meningkatkan prestasi olahraga dan seni-budaya nasional
  4. Sebagai evaluasi dan tolok ukur keberhasilan pembinaan olahraga dan seni santriwan dan santriwati Pondok Pesantren

Partitur Paduan Suara Himne MTQ


Himne MTQ adalah ciptaan Iskandar, lagu ini senantiasa diperdengarkan saat pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Alquran (MTQ).

Bila berminat mengunduh partitur lagu, silakan klik poster berikut! ( file asli format pdf 200 kb). Pada halaman unduhan, klik “Slow Downlod” ada di bagian bawah, tunggu hitung mundur 30 detik sampai 0 detik.

Tulisan terkait:

Paduan Suara Si Patokaan


Si Patokaan adalah lagu daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Lagu ini berbirama 2/4 dan dinyanyikan dengan tempo agak cepat.

Partitur paduan suara berikut ini terdiri tiga suara: Sopran suara 1 dan 2, dan Alto untuk suara 3.

Bila berminat memiliki partitur paduan suara, silakan klik poster. Dokumen pdf, 168 kb.

Lirik lagu Si Patokaan

Sayang sayang si patokaan
Matego tego gorokan sayang
Sayang sayang si patokaan
Matego tego gorokan sayang
Sako mangemo tanah man jauh
Mangemo milei leklako sayang

 

Dokumen terkait

Si Patokaan not angka not balok klik teks ini

 

Partitur Paduan Suara Di Bawah Naungan Bendera Pusaka


Berikut partitur paduan suara lagu Di Bawah Naungan Bendera Pusaka dalam 3 suara. Lagu yang bernuansa kepahlawan dan patriotik ini karya Burda T.

Sebagai persembahan Hari Pahlawan dalam mengenang jasa pahlawan, generasi muda patut berbangga dengan lahirnya lagu ini. Menyimak lirik/syair lagu, amanat persatuan dan semangat membangun Indonesia tercinta harus dijunjung tinggi berdasarkan jiwa suci bersih dan pantang menyerah mempertahankan Negara.

Bila berminat mengunduh file partitur lagu, silakan klik gambar partitur berikut!




Berikut lirik lengkap Di Bawah Bendera Pusaka

Di bawah naungan bendera pusaka

Merah putih berkibar jaya

Kita bersatu kukuh berpadu

Mengabdi pada negara

Tanah air dan rakyat yang jaya

Indonesia tercinta

 

Di bawah naungan bendera pusaka

Merah putih melambai jaya

Kita bersumpah bertekad sama

Sebangsa dan sebahasa

Setanah air dan angkasanya

Indonesia tercinta

 

Di bawah naungan bendera pusaka

Merah putih gagah perwira

Kita bertekad mempertahankannya

Dari s’gala mala petaka

Membangun memajukan negara

Dengan jiwa pancasila

 

 

Posting terkait:


Olimpiade Sastra Indonesia SD/MI Tahun 2010


Direktorat Pembinaan TK danSD, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,Kementerian Pendidikan Nasional, menyelenggarakan Olimpiade Sastra Indonesia tingkat nasional untuk siswa SD/MI. Melalui olimpiade sastra ini, diharapkan dapat memacu siswauntuk melakukan olah budi, penalaran, dan kreativitas siswa, sehinggamelahirkan generasi pemikir yang kelak akan dapat membangun danmenghiasi keindahan peradaban Indonesia.

Materi Olimpiade Sastra Indonesia terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1. Naskah cerita

Naskah cerita ini merupakan karya siswa yang dituangkan dalambentuk cerita berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari siswa, baikdi lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah.

2. Pantun

Pantun yang dibuat merupakan karya siswa dalam bentuk pantunanak yang menarik berisi tentang kehidupan sehari-hari, alamsemesta, atau pengalaman kemasyarakatan seperti: persahabatan,ketekunan, kepatuhan, dan lain-lain,

3. Laporan/resensi atau komentar buku

Laporan/resensi atau komentar buku, merupakan karya siswa dalammelaporkan, meresensi, atau memberikan komentar terhadap isibuku baik buku asli ataupun buku saduran setelah dibaca. Penyajianhasil laporan/resensi atau komentar buku tersebut harusmencantumkan judul, pengarang, jumlah halaman, penerbit, dan isibuku dengan kalimat yang runtut. Jenis buku yang dipilih dapatdilihat pada lampiran judul buku. Siswa dapat juga membuat resensidari buku sastra lainnya selain judul dimaksud sepanjang bukunyatelah mendapat pengesahan dari Pusat Perbukuan KementerianPendidikan Nasional.

Tema Kegiatan

“Melalui Olah Rasa Kita Tingkatkan Kreativitas Siswa dalam Sastra untuk Mencintai Bahasa dan Budaya Indonesia”

Persyaratan Peserta

  1. Peserta adalah siswa SD/MI, baik negeri maupun swasta.
  2. Peserta wajib melampirkan surat keterangan dari Kepala Sekolah.
  3. Setiap peserta hanya dapat mengirimkan 1 (satu) buah karya sastrasebagai kesatuan yang utuh, terdiri atas 3 komponen, yaitu (a)naskah cerita, (b) pantun, dan (c) laporan/resensi buku.
  4. Setiap naskah yang akan dilombakan harus disahkan keasliannyaoleh Kepala Sekolah yang bersangkutan dengan mencantumkanidentitas peserta (terlampir).
  5. Naskah yang dikirimkan harus asli dan belum dipublikasikan.
  6. Pengiriman naskah harus dikemas dengan baik dan rapi agar tidakrusak selama pengiriman,
  7. Karya sastra paling lambat diterima oleh panitia (Cap Pos) padatanggal 15 Agustus 2010, yang dikirim ke:

Panitia Olimpiade Sastra Indonesia untuk Siswa SD/MI Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Gedung E Kementerian Pendidikan Nasional, Lt.17 Jl. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta 10270 Telp. (021) 572-5641, 572-5635 Email: elvira_2345@yahoo.com gusmayadi@yahoo.com hoeshani@cbn.net.id

Pemenang dan Hadiah

Untuk pemenang yang meraih juara I, II, dan III, serta harapan I, II, danII akan memperoleh piala dan tabanas. Penghargaan khusus juga akandiberikan kepada naskah yang dianggap juri sebagai karya yang “unikdan menarik” sehingga layak untuk memperoleh penghargaan.

Petunjuk

Petunjuk penulisan karya secara lengkap dapat diunduh dengan klik tautan berikut:

Panduan Olimpiade-Sastra-2010-SD-MI

Daftar Pemenang SCTV Music Awards 2010


Anugerah Musik SCTV 2010 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) tanggal 27 Mei 2010, menobatkan Wali sebagai insan musik paling sukses. Ada tiga penghargaan yang diterima Wali: Lagu Paling Ngetop,  Album Pop Duo/Grup, dan Penghargaan Spesial Ring Back Tone Terlaris.

Lagu Baik-baik Sayang yang terpilih sebagai lagu paling ngetop dan RBT Terlaris, menuru Apoy sebagai komponisnya, adalah diciptakan untuk para isteri personel grup Wali. Apoy mengatakan bahwa  peran mereka sangat luar biasa sehingga personel Wali dapat berkarya.

Lagu Baik-baik Sayang pantas sebagai terlaris karena telah mencapai 15 juta pengguna. Wali juga pernah dicatat oleh MURI pada awal 2010 atas sukses lagu Cari Jodoh yang dalam tempo dua bulan mendapat 8 juta aktivasi.

Personel grup Wali yang berasal dari Blora, Jawa Tengah ini terdiri: Faank (vokal), Apoy (gitaris), Tomie (drum), dan Ovie (keyboard).

Atas sukses ini, seluruh personel grup Wali melakukan “sujud syukur” di tempat ajang penghargaan sebelum menuju pentas menerima penghargaan.

Apoy mengatakan bahwa atas keberhasilan ini, para personel grup Wali  ingin segera menunaikan ibadah haji.  Semoga niat mulia ini diberikan rahmat hidayah Allah SWT. Amiin. Selamat untuk Wali!

Partitur lagu Baik-baik Sayang dalam not angka-not balok dan dilengkapi chord/kunci gitar serta melodi intro, klik teks berikut:

Not dan Chord Lagu Baik-baik Sayang

Lagu Paduan Suara Si Patokaan


Silakan klik gambar untuk mengunduh file

Si Patokaan adalah lagu daerah Minahasa, Sulawesi. Dokumen lagu paduan suara dalam arensemen tiga suara. Suara 1 dan suara 2 untuk sopran dan suara 3 untuk alto.

Partitur ini dalam komposisi suara wanita. Sopran adalah suara tinggi wanita dan alto adalah suara rendah wanita.

File dokumen lagu seperti gambar, jenis pdf.  Silakan klik gambar bila ingin mengunduh file lagu.

Lagu Paduan Suara Kulihat Ibu Pertiwi


Klik di sini untuk mengundug file

Lagu Kulihat Ibu Pertiwi memiliki syair yang bermakna dalam bagi tanah air. Negeri yang kaya raya dengan  tanah subur makmur tapi belum mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat. “Ibu pertiwi” akhirnya merintih dan berdoa: “Mengapa anak-anak bangsa seperti ini?” Kira-kira demikian maknanya.

Dokumen lagu berikut terdiri 3 suara dengan aransemen suara 1 dan 2 untuk sopran dan suara tiganya untuk alto.

Untuk mengunduh file, silakan klik gambar.

Puisi tentang Anak (karya Khalil Gibran)


Anak adalah anak yang merupakan dirinya sendiri. Anak memiliki potensi, memiliki rasa,  memiliki hak untuk menerima kasih sayang,. Anak bukanlah milik orang tua melainkan milik Sang Pencipta. Orang tua wajib membimbing, menasihati, dan mendidik anak agar tumbuh menjadi dirinya sendiri. Orang tua harus membiarkan anak berkembang dan mengembangkan dirinya sehingga memiliki warna khas tetapi bukan warna orang tua melainkan warna yang disediakan oleh Sang Pencipta.

Berikut ini pandangan Khalil Gibran tentang anak dalam puisi.

Puisi tentang Anak (Khalil Gibran)

Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.

Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.

Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.

Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.

  • Sumber: Dikutip dari Makalah Diklat Prof. Dr. Roesminingsih dalam Kecerdasan Majemuk bagi Pendidik