• Sedang Berkunjung

  • Statistik Kunjungan

    • 27.913.260 hits
  • Negara Pengunjung

    Flag Counter
  • Arsip Tulisan

  • Kategori

  • Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

    Bergabung dengan 8.377 pelanggan lain
  • Komentar Baru

    Kak Ichsan pada Gratis, Buku Husein Mutahar da…
    Asli Arpani pada Gratis, Buku Husein Mutahar da…
    Harvest Moon: Light… pada Lirik Lengkap Indonesia Raya (…
    andri pada Download Indeks Alquran 30 Juz…
    alex sutja pada Kalender: Nama Bulan Masehi, H…
    stevenz pada Lambang Nahdlatul Ulama (NU) d…
    Bahagia dengan Menci… pada Pemakaian Tanda Tanya (?) dan…
    Dr.Prabowo Endropran… pada Syair Lagu Mars PGRI
    Dr.Prabowo Endropran… pada Syair Lagu Mars PGRI
    Matsan Saga pada Partitur Paduan Suara Himne…
    ayu cahyani pada Lagu Pramuka: Kelana Rimb…
    Kak Ichsan pada Melihat Nilai Akreditasi Sekol…
    Subandi pada Melihat Nilai Akreditasi Sekol…
    ugick adjach pada Puisi: Aku (Chairil Anwar…
    Kak Ichsan pada Tujuan dan Manfaat NISN
  • RSS Partitur Piano

  • RSS Partitur Paduan Suara

  • RSS Partitur dan Kunci Gitar

  • MP3 Pilihan

  • Pintu Khusus

  • Cek Tagihan

  • RSS Lagu Daerah

  • RSS Sayembara

Skor Debat Perdana Capres-Cawapres 2014


Berikut rangkuman pendapat beberapa tokoh siapa terbaik dari debat pertama antara Prabowo-Hatta dengan Jokowi JK pada debat perdana capres dan cawapres tanggal 9 Juni 2014. Debat ini  mengambil tema “Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih, dan Kepastian Hukum”.

Penilaian tentu didasarkan pada sudut pandang dan juga ada unsur kepentingan. Menurut Mahfud MD, Ketua Tim Kampanye Nasional Calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Prabowo-Hatta tampil baik dan mampu mengungguli lawan. Dan, Prabowo-Hatta mampu menjawab semua pertanyaan dengan lugas dan tuntas. Skor 1-0 untuk Prabowo.

Menurut pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, terlalu percaya diri dan tampak kurang persiapan. Dalam beberapa kesempatan, keduanya terlihat tak terarah dalam menjawab pertanyaan.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat memuji performa calon presiden Joko Widodo alias Jokowi ketika debat calon presiden dan calon wakil presiden, Senin (9/6/2014). Menurut Martin, performa Jokowi dalam debat sudah mencair. Sementara untuk performa calon presiden yang diusung partainya, Martin menilai, Prabowo Subianto cukup terpaku. Prabowo hanya menjawab pertanyaan yang diberikan dan lupa menonjolkan kelebihan yang dimiliki.

Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Natsir Mansyur berpendapat pemaparan Jokowi-JK lebih unggul dari Prabowo-Hatta: “Tidak ribet karena langsung ke akar persoalannya.”

Hasil riset Lembaga Survei Indonesia menyatakan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih unggul dibanding pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa setelah digelar debat calon presiden dan wakil presiden tadi malam, Senin, 9 Juni 2014. Angka keterpilihan Jokowi tercatat rata-rata 47,5 persen, sedangkan Prabowo hanya 36,9 persen.

Berikut tulisan lengkap yang menjadi rujukan tulisan ringkas di atas.

Survei Setelah Debat Capres Jokowi Tetap Unggul
Hasil riset Lembaga Survei Indonesia menyatakan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih unggul dibanding pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa setelah digelar debat calon presiden dan wakil presiden tadi malam, Senin, 9 Juni 2014. Angka keterpilihan Jokowi tercatat rata-rata 47,5 persen, sedangkan Prabowo hanya 36,9 persen. “Hasil survei itu berdasarkan debat capres tadi malam,” kata Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi ketika dihubungi Tempo, Selasa, 10 Juni 2014. Menurut Dodi, ada perubahan dari yang tidak memilih menjadi memilih karena melihat hasil debat capres. Tingginya elektabilitas Jokowi, ujar dia, karena dianggap mengungguli Prabowo saat debat. Sebanyak 47,5 persen responden menyatakan Jokowi-JK membawa angin baru dalam kepemimpinan jika kelak terpilih. Di lain pihak, 36,9 persen responden menganggap Prabowo-Hatta kurang mempunyai program yang jelas.Survei dilakukan di tujuh provinsi, yakni Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Juga di tiga wilayah, yaitu barat, tengah, dan timur. Survei melibatkan 2.400 responden yang dipilih menggunakan exit poll. Mereka diwawancarai melaui telepon dan harus melihat debat capres terlebih dahulu
http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/10/269583859/Survei-Setelah-Debat-Capres-Jokowi-Tetap-Unggul

Mahfud,MD: Secara Keseluruhan Prabowo-Hatta.Menang 1-0
Mahfud MD, Ketua Tim Kampanye Nasional Calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu Presiden 2014, mengaku cukup puas dengan acara Debat Kandidat Calon Presiden-Calon Wakil Presiden yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam.

Mahfud berpendapat Prabowo-Hatta tampil baik dan mampu mengungguli penampilan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Secara keseluruhan kami menang. 1-0,” kata Mahfud ditemui seusai acara.

Menurut Mahfud, Prabowo-Hatta mampu menjawab semua pertanyaan dengan lugas dan tuntas. Dia pun berpendapat jawaban Prabowo tetap lugas dan tuntas saat menjawab pertanyaan Jusuf Kalla yang cukup menyudutkan soal pelanggaran hak asasi manusia pada masa lalu.

Sebaliknya, kata Mahfud, Prabowo-Hatta sejak awal berkomitmen hanya akan menggali isu mengenai kebijakan pembangunan bangsa. Ia menolak bila ada yang mengatakan Prabowo-Hatta melontarkan pertanyaan menyudutkan atau merendahkan Jokowi-Kalla. “Tapi, ini kan politik, sah-sah saja,” ujar dia.
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2014/06/09/2322216/Mahfud.MD.Secara.Keseluruhan.Prabowo-Hatta.Menang.1-0.

Elite Gerindra Puji Performa Jokowi dalam Debat Capres

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat memuji performa calon presiden Joko Widodo alias Jokowi ketika debat calon presiden dan calon wakil presiden, Senin (9/6/2014). Menurut Martin, performa Jokowi dalam debat sudah mencair.

“Jokowi sudah agak cair, ya. Kalau dulu kan kaku,” ujar Martin di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/6/2014).

Sementara untuk performa calon presiden yang diusung partainya, Martin menilai, Prabowo Subianto cukup terpaku. Prabowo hanya menjawab pertanyaan yang diberikan dan lupa menonjolkan kelebihan yang dimiliki. Misalnya, saat Prabowo menjawab pertanyaan terkait pemerintahan saat ini.

Martin menyayangkan Prabowo hanya fokus memberikan kritikan tanpa menonjolkan program yang ia rencanakan dalam visi misinya. “Padahal, hal-hal yang penting seperti ini akan terus diulang dalam tayangan televisi dan menjadi perhatian masyarakat,” katanya.

Sebaliknya, menurut Martin, Jokowi lebih kreatif menonjolkan dirinya dengan mengungkap kembali perannya ketika menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.

“Meski lari dari pertanyaan, Jokowi lebih kreatif memberi jawaban,” kata anggota Komisi III DPR itu.

Namun, secara keseluruhan, Martin menilai kedua pasang capres menawarkan dua visi yang berbeda terkait tiga tema yang dibahas. Prabowo-Hatta, kata dia, jelas memberikan visi terkait pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.

“Tapi kalau orang yang mencari kebebasan akan melihat Jokowi,” pungkas Martin. (http://nasional.kompas.com/read/2014/06/10/1132064/Elite.Gerindra.Puji.Performa.Jokowi.dalam.Debat.Capres.)

“Prabowo-Hatta Terlalu Percaya Diri”
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, terlalu percaya diri dan tampak kurang persiapan menghadapi acara “Debat Capres dan Cawapres”, di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/7/2014) malam. Dalam beberapa kesempatan, keduanya terlihat tak terarah dalam menjawab pertanyaan, salah satunya saat Prabowo ditanya soal isu pelanggaran hak asasi manusia tahun 1998.

“Prabowo-Hatta, saya melihat, mereka overconfident. Tampaknya, tidak begitu ada persiapan yang matang. Terlalu percaya diri,” kata Emrus saat dihubungi, Senin malam.

Ketidaksiapan Prabowo-Hatta, lanjut Emrus, juga terlihat saat beberapa kali menyatakan setuju dengan pandangan pasangan rivalnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal ini tak disia-siakan oleh JK yang mengucapkan terima kasih atas respons positif Hatta terhadap pemikirannya dan Jokowi.

Emrus mengatakan, Prabowo-Hatta seharusnya lebih berani menawarkan program dan pandangan yang berbeda dari rivalnya. Menurut Emrus, dalam sebuah debat, “mengamini” pernyataan lawan sebaiknya dihindari.

Ia juga menilai, pertanyaan yang diajukan Prabowo kepada Jokowi terkait pemekaran daerah tak tajam sehingga mudah dijawab oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu. Sebaliknya, saat diajukan pertanyaan tentang pelanggaran HAM oleh Jusuf Kalla, Prabowo seolah tak siap menjawabnya. Menurut Emrus, pertanyaan tersebut harusnya dapat dijawab dengan lebih cantik oleh Prabowo. Seharusnya, Prabowo bisa memanfaatkan pertanyaan ini untuk menjawab dengan lugas persoalan yang selalu dikaitkan dengan dirinya itu.

“Itu bukan persoalan baru, karena sudah beberapa tahun yang lalu. Kenapa saat saya (Prabowo) menjadi calon wakil presiden Mega, tidak mempersoalkan itu?” kata Emrus, mengandaikan dirinya sebagai Prabowo. Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2014/06/10/0632279/.Prabowo-Hatta.Terlalu.Percaya.Diri.

Debat Capres, Kadin: Jokowi Lebih Mudah Dipahami
Sebagian dari pelaku usaha nasional menilai pemaparan visi-misi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih realistis dan mudah dipahami daripada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

“Mereka berbicara yang sedang dan telah dilaksanakan, sementara nomor satu baru akan,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Natsir Mansyur pada Selasa, 10 Juni 1014.

Menurut dia, dalam debat tadi malam, penjelasan kedua calon masih terbilang normatif. Namun, dari keduanya, gagasan serta rencana nomor urut dua pada bidang ekonomi lebih realistis bagi kalangan dunia usaha ke depan. “Lebih bisa diterima karena keduanya memang pengusaha,” ujarnya.

Kemudian soal kebijakan perlindungan hukum bagi semua investor, ia menambahkan, pemaparan Jokowi-JK juga lebih unggul dari Prabowo-Hatta. “Tidak ribet karena langsung ke akar persoalannya.”

Natsir menyatakan kebijakan tunggal pemerintah yang diusung Jokowi dianggap pro-bisnis dan penting untuk menghapus kebijakan setiap kementerian atau badan yang berjalan saat ini. “Lebih efisien dan gampang jika kepastian hukumnya terjaga,” ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, kalangan pengusaha lebih leluasa dalam menjalankan setiap aktivitasnya. “Saat ini, untuk soal maritim saja, Kementerian Perhubungan, Perindustrian, dan Bappenas terlihat jalan masing-masing,” ujarnya.

Ia juga mengatakan penjelasan Jokowi mengenai kebijakan ekonomi jangka panjang Indonesia, dengan mengalihkan dan mengembangkan sektor logistik nasional berbasis maritim, lebih diterima. “Karena darat sudah sangat sulit, ya, maritim lebih realistis,” ujarnya.

Terakhir ia berharap penyampaian visi-misi dari kedua pasangan calon bisa memberikan harapan dan sentimen positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Jangan sampai ini (debat) dijadikan sebagai jalan untuk menakut-nakuti investor,” katanya.

http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/10/269583843/Debat-Capres-Kadin-Jokowi-Lebih-Mudah-Dipahami

2 Tanggapan

  1. Kami Ingin Prabowo Menang

    Suka

  2. Reblogged this on Naneyan's Blog.

    Suka

Tinggalkan komentar