Program serftikasi guru (sergu) dimaksudkan adalah untuk meningkatkan kinerja guru, yakni bekerja secara profesional. Keberhasilan tujuan program sergu antara lain adanya peningkatan kinerja guru, baik sebagai PNS maupun dalam pelaksanaan tugas pokok guru dalam proses pembelajaran.
Polling Kinerja Guru
Ada dua polling yang ingin dijaring pada topik kinerja guru ini, yakni berdasarkan sasaran peserta polling:
- Polling khusus bagi PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan), yaitu Guru/KS/Pengawas yang sudah lulus sertifikasi
- Polling untuk umum yakni guru yang belum sertifikasi dan selain guru.
Petunjuk Menjawab Polling
Polling ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan “Adakah peningkatan Kinerja Guru yang sudah Sertifikasi?”
- Meskipun polling ini tidak bisa dijamin ilmiahnya, diharap peserta polling untuk memberi jawaban dengan jujur berdasarkan pengamatan yang diketahui di lapangan.
- Peserta polling diharapkan memberi jawaban tidak karena emosi, iri, atau untuk tujuan menyudutkan.
- Kejujuran dalam memberi jawaban akan sangat bermanfaat bagi pencerahan kinerja guru.
- Bila perlu, lengkapilah dengan komentar yang sopan, dan membangun.
- Terimakasih kepada peserta polling semoga amal usaha kita dirahmti Allah SWT.
Polling Khusus bagi PTK (Guru/KS/Pengawas) yang sudah lulus sertifikasi
Polling Khusus Guru yang Belum Sertifikasi dan Umum (selain guru)
Filed under: Data/Statistik, Kinerja Guru, Pedoman Guru, Polling |
Tolonong munculkan nomer nisn saya
SukaSuka
Thank you for the good writeup. It in fact was a amusement account it.
Look advanced to more added agreeable from you! However, how could we communicate?
SukaSuka
saya juga masih heran secara academis dia telah berhasil menempuh kelulusan s.2 tetapi prakteknya kok masih belum mumpuni kinerjanya biarpun sesuai dengan bidangnya kenapa ya apa prakteknya dilapangan masih kurang atau gimana ya
SukaSuka
[…] Polling Kinerja Guru […]
SukaSuka
Setifikasi mningkatkan pola hidup dan gengsi guru……cman ada hal yang tanpa d sadari mmperbodoh anak bangsa secara tidak langsung…seperti banyaknya guru yang sertifikasi hanya lewat kertas/admin tapi implementasinya d kelas nol……banyaknya guru yang mngajar mata plajaran lain smntara mta plajaran ( jurusannya ) dia tidak kuasai ……tuk Profesionalosme harus jurusannya ( serahkan ke ahlinya )……..bnyaknya guru yang tidak mngajar hanya mngurus admin tuk sertifikasi yg tebalnya seabrek,jadi tolong admin sertifikasi dikurangi….slama ini terlalu banyak persyratannya ( isiannya ) ….. trus berhitung msalah jam plajaran khusus sekolah mnengah……tuk sertifikasi tlong d tinjau ulang … krn kbanyakan guru2 di Daerah terpencil kekurangan siswa / kelas…..dmana dia mo mncukupkan jam plajarannya semntara sekolah hanya 1…..makanya banyak guru yang brbohong…
SukaSuka
iya sih ,temen temen guru yang ada di kota solo pun banyak yang mengeluh terutama guru yang mengajar di sekolah sma swasta,karena sesuai dengan program pemerintah kota solo untuk memprioritaskan sekolah menengah kejuruan khususnya negeri maka banyak sekolah sma swasta di kota solo yang kekurangan murid/paling tidak banyak yang tak memenuhi target masalahnya smk negri menambah lokal maupun jurusan serta jumlah siswanya mengakibatkan sekolah sma swasta kekuranganan muris akhirnya berdampak pada guru yang telah bersertifikasi tidak memenuhi 24 jam/minggu tatap muka kalau guru BK tidak memenuhi jumlah siswa 150 anak contoh kalau sekolah hanya menerima 40 siswa baru guru BK yang bersertifikasi 2 orang misalkan akhirnya harus mencari sekolah lain termasuk guru mata pelajaran ,maka untuk itu mohon untuk dipertimbangkan
SukaSuka
bagi guru-guru yang masih muda dan baru diangkat tapi sudah terjaring di Sertifikasi Program PLPG 2012 itu tambah membuat guru-guru hanya berpondasi pada keinginan untuk mendapatkan sertifikat dan TPP bukan meningkatkan keprofesionalismenya atau ilmu mengajarnya, jadi kalau bisa lakukan pelatihan atau pendidikan yang lebih baik dari PLPG sehingga guru-guru tersebut benar-benar belajar untuk menjadi guru yang profesional sesuai dengan yang diharapkan masyarakat.
SukaSuka
Info surya itu betul walaupun sebenarnya ada juga yang semakin meningkat kinerjanya (salut),saran mestinya dengan adanya regulasi harus ada tindakan nyata agar punya rasa jera ,awal dipaksa akhirnya jadi biasa,jadi regulasi bukan hanya,sebagai bukti nyata pejabat yang baru ada supaya kelihatan kerja, jika ingin dunia pendidikan maju secara profesional,lakukan tindakan nyata dan jangan mau menerima laporan asal bapak senang dimeja ,yang menjadi rancu ,masih banyak pemangku pendidikan,memandang guru yang berkualitas dengan yang tidak itu digebyah uyah,bahkan jalur jalur belakang itu masih terbuka, hal ini dianataranya yang menyebabkan staknasi mainsed, karena tidak ada pembeda,menurut saya ini perlakuan diskriminasi di dunia pendidikan,kalau ini dibiarkan dijamin pendidikan di Indonesia pasti gagal (Mohamad Muslih,S.Pd.SD)
SukaSuka
Ada baiknya bila guru-guru yang sudah tersertifikasi tersebut instropeksi diri untuk lebih memiliki rasa malu bila dirinya sudah terima TPP tapi kenyataannya dalam melaksanakan dinas tidak ada perubahan malah tambah amburadul ….. sadarlah para bapak/ibu guru beban di pundakmu itu berat lho apalagi tanggung jawabmu diakherat nanti itu lebih berat. kuncinya sadar sadar sadar dan sadar untuk berbuat lebih baik….baik… dan lebiiiih baik lagi dari sebelumnya, semoga sukses dan menjadi pencerah di hati masing-masing bapak/ibu guru semua amin…………..
SukaSuka
Sebagai walimurid dan orang awam yang pernah bersekolah juga, saya justru prihatin dengan adanya oknum guru yang menyuruh anak didiknya cari tempat les dengan alasan meningkatklan kemampuan siswa.Seberapa jauh sebenarnya tanggung jawab guru mendidik dan mengajar muridnya???Apakah memang demikian dunia pendidikan kita sekarang????
SukaSuka
Jika hanya mengandalkan program serftikasi guru (sergu) dengan model seperti yg telah berlangsung (mis. PLPG 90 jam), mustahil bisa otamatis dapat meningkatkan kinerja guru, yakni guru bekerja secara profesional. Program sergu hanya “sebatas informasi ttg syarat-syarat menjadi guru yg profesional. Oleh karena itu perlu ada upaya pembinaan serta ada kemauan belajar dari guru yg bersangkutan secara terus menerus agar syarat-syarat guru yg profesional itu terpenuhi. (lantas… urgensi prog. sergu….???)
SukaSuka
berhasil tidaknya program sertifikasi bagi guru adalah terletak pada fakta. dimana guru harus dapat membuktikan mampu atau tidak dalam mendidik siswa2nya. dengan meningkatnya kesejahteraan seorang pendidik harus berbanding lurus dengan kemajuan yang dicapai oleh para siswanya, semakin pinter atau tidak. jangan sampai terjadi bapak dan ibu guru yang sibuk mengurus status kesertifikasiannya dengan mengabaikan tugasnya untuk mencerdaskan mereka. sibuk menghitung berapa rupiah yang diperolehnya………….
SukaSuka
voting ini bagus untuk guru
SukaSuka
saya melihat dan merasa bahwa hasil daripada Diklat PLPG untuk sertifikasi guru membawa dampak yang bagi pengembangan profesionalisme guru, juga peningkatan mutu pendidikan..setidaknya sedikit lebih baik dari pada sebelumnya. karena 1 hal yang menonjol di daerah saya di NTT adalah ada guru yang sepanjang karirnya sebagai guru belum pernah sekalipun mengikuti DIKLAT, Seminar dan lainnya yang berhubungan dengan peningkatan mutu/kualitas guru. Lewat DIklat PLPG inilah mereka mendapat kesempatan itu..terima kasih Kementrian Pend.&Kebudayaan…
SukaSuka
guru yang sudah bersertifikasi mestinya dapat nenyeimbangkan serta meningkatkan kinerjanya sesuai dengan tugasnya sebagai guru/seperti membentuk karakter calon penerus bangsa dimulai dari dirinya sendiri seperti hal-hal yang paling mudah meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME kedisiplinan masuk kerja,belajar serta meningkatkan ilmu pengetahuan berjiwa sosial,berbudi pekerti yang luhur menghargai pendapat orang lain kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan kita dll
SukaSuka
Jumlah guru di sekolah sy 52 orang, yang sudah bersertifikasi 23 orang. Dampak bg kmajuan pendidikan di skolah sangat besar. Kinerja guru meningkat, kualitas belajar mengajar menjadi lebih baik. Prestasi siswa bidang akademis mau pun non akademis juga meningkat tajam. Guru2 yang blm bersertifikasi pun ikut termotivasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sbg pendidik menjadi lebih baik. Tidak ada iri, dengki, dsb, karena mereka meyakini bahwa mendidik, mengajar, membimbing, melatih, adalah sebuah amanah Allah SWT yang wajib dilaksanakan dg penuh rasa tanggung jawab. Teman2 juga meyakini bahwa mereka pun akan mendapat giliran untuk disertifikasi krn rata2 usianya relatif masih muda, masa kerjanya pun baru 3-5 tahun. Terimakasih kak Ichsan, polling ini sangat bermanfaat.
SukaSuka
bersertifikasi gurunya,,,namun nol prestasi siswa…minim jam ngajarnya..namun ditambah jumlahnya…ngurus administrasi sertifikasi,,siswa belajar sendiri…apakah masih banyak guru2 yang seperti ini..? hayo rekan tut wuri handayani.jangan keluar kelas walau hanya 45 menit.disiplinlah dan fokuslah pada anak2 didik.semoga….
SukaSuka
banyak guru yang sudah sertifikasi tetapi tdk melihat apakah yg dimaksud sudah terlaksana ? sy malah melihat tunjangan Abri karena serentak dinaikkan dan disiplin kerjanya bagus. bahwa apa yang menjadi keputusan itu pantang tidak dilaksanakan.
SukaSuka
saya punya teman guru Taman kanak – kanak pendidikan Terakhir D I Akuntansi, bagaimana caranya dia bisa menempuh pendididkan SI PAUD/ apakah ikut serny kak. tq
SukaSuka
Sebagian besar guru yang sudah sertifikasi tidak ada peningkatan dalam kinerjanya. Seolah-olah mereka sudah lolos dari ujian, sehingga dalam kinerjanya mereka biasa-biasa saja. Menurut saya perlu audit lagi bagi mereka yang sudah sertifikasi dari tim independen.. siapa tahu dengan cara ini kita sebagai guru akan senantiasa meningkatkan kinerja kita. baik itu guru yang bersertifikasi maupun yang tidak bersertifikasi.
SukaSuka
menyandang status guru profesional itu bukan hal yang gampang, karena dengan status itu dituntut benar-benar profesional yang harus diimplementasikan dalam kinerja sehari-hari,,,, pemantauan dari atas hendaknya dilaksanakan bukan hanya diberitakan,,,,,
SukaSuka
Banyak Guru pengin meningkatkan kesejahteraan……tp banyak guru yg tidak memperhatikan Muridnya…………dan kerjanya………amburadul……
SukaSuka
ya bener itu….kalau hanya ngejar rupiah jangan jadi guru.
SukaSuka
Sertifikasi adalah penghargaan bagi guru, bukan uang cuma-cuma, entah yang menerima bagaimana kinerjanya mestinya PGRI lebih bijak dalam membina anggotanya. Dan para guru gak perlu saling mencemooh, ingat kita satu korps. Lihat tuh polisi… tahu kan.
SukaSuka
Guru sekarang ma guru dulu beda………..guru sekarang banyak yg mementingkan diri sendiri……………..bagi yg merasa….
SukaSuka
bener…….sy sudah 31 tahun mendidik dan mengajar, sy padukan cara pembelajaran lama dengan modren. dengan sistem pembelajaran yg menyenangkan siswa mudah memahami. banyak guru madya masuk kelas langsung nyalin dipapantulis…dibuat dong secara sistematis dan terarah proses pembelajaran itu. walau belum bersertifikasi sy fokus pada prestasi siswa. jadilah guru dengan mata hati.terimakasih.
SukaSuka
saya belum disertifikasi tetapi sy bersyukur karena bisa menerapkan pembelajaran yang biasa-biasa saja tetapi hasilnya luar biasa yaitu pembelajaran tematik dipadukan dengan pembelajaran joyfull learning terutama pada pembelajaran matematika
SukaSuka
waduh bahkan ada guru yang sudah disertifikasi tapi nilai ujian siswa tidak pernah diperikasi… jam mengajar dimanipulasi agar tetap 24 jam ( karena takut ambil jam disekolah lain dan alasan yg lainnya )… bahkan buat perangkat pembelajaran pun masih copy paste ” belum bisa jadi contoh bagi yang honor”…walaupun tdk semuanya pastinya.
SukaSuka
Guru sekarang ma guru dulu beda………..guru sekarang banyak yg mementingkan diri sendiri……………..bagi yg merasa….
SukaSuka
kalo saya malah sertifikasi itu bisa dicabut karena banyak guru yang sudah sertifiksi malah kinerjanya semakin “Ambyar”. lebih baik guru GTT-nya. dan untuk kesejahteraan lebih banyak diberikan pada guru GTT daripada PNS yang sudah sertifikasi
SukaSuka
Klo saya tidak gitu. Justru yg dikorup oleh para koruptor itu, sebaiknya dipakek untuk peningkatan GTT.
SukaSuka
sing sabar nggih kulo rumiyen sami panjenengan gaji 80 rb per bulan tapi tetap tekun akhirnya jadi seperti ini tidak usah iri itu penyakit hati tidak baik rezeki sudah ada yang ngatur OK
SukaSuka
bagaimana dengan jumlah guru yang lebih pada satu sekolah, tetapi jumlah jamnya sudah terpenuhi 24 jam tatap muka setelah menghonor disekolah lain, apakah nasib guru seperti ini aman dan perlu mutasi katrena kelebihan jumlahnya jika dilihat dari pemerataan jumlah guru, mohon jawabanya. terima kasih
SukaSuka
Ada baiknya diadakan sosialisasi Guru tentang Peningkatan Kinerja Guru yang sudah sertifikasi,mungkin ada yang tahu bagaimana seharusnya kalau seorang guru sudah lulus sertifikasi,tapi tak tertutup kemungkinan ada sebagian besar yang justru belum tahu yang semestinya ,seorang guru yang sudah lulus sertifikasi harus lebih baik dan lebih terarah,bagaimanapun juga kita patut saling mengingatkan .
Kak Ichsan:
Saya sependapat dengan harapan ini. Semoga pejabat yang berwenang atas pembinaan guru, ada yang membaca komentar ini dan sehingga menindaklanjuti sebagaimana seharusnya.
SukaSuka
jarang atau malah gak sempat bagi pejabat untuk mau membuka/membaca web, kalo engga disuapin. makanyaa banyak pejabat lebih baik diam saja dari pada harus membina bawahannya, soalnya cari aman mas!
SukaSuka
saya belum sertivikasi karena
SukaSuka
ndak apa2 walau belum sertifikasi…tingkatkan kinerja guru. fokus pada anak didik dan tingkatkan prestasi
SukaSuka
Mudah-mudahan guru yang belum disertifikasi diberi kesabaran untuk menanti waktunya. tetap semangat mendidik dan membina para siswanya. ingat rezeki dan segalanya tuhanlah yang mengaturnya.
SukaSuka
Ada bebrapa guru yang sudah menerima sertifikasi tetapi tidak menunjukkan peningkatan kinerjannya, biasa-biasa saja. mungkin hal ini disebabkan kurangnya pembinaan bagi guru-guru yang telah di sertifikasi maupun yg belum disertifikasi.
SukaSuka
Benar benar tak dapat mensyukuri apa yg sudah di dapat, sudah mendapat tambahan dari sertifikasi tapi kinerjanya kok malah malas”an kalah bila di banding dengan yang masih wiyata bakti. Ini nyata ada seorang guru SD ygsudah S-2 dapat sertifikasi tapi tidak berani mengajar di kelas VI ironis sekali,apa kelulusannya pakai dukun dulu ya…….
SukaSuka